Teknik Jitu Pemijahan Ikan Graskap, Wajib Tahu!

Ikan graskap merupakan ikan herbivora yang dapat melahap tanaman sampai tiga kali total bobotnya. Karenanya tidak heran jika graskap dewasa bisa mencapai panjang 1,2 meter dengan bobot 20 kg. 

Dibanding jenis ikan lainnya, jenis ikan ini memang belum banyak dibudidayakan. Meski demikian, angka permintaan ikan ini cukup besar. Karenanya jika Anda menjalankan budidaya ikan graskap ada potensi untung menjanjikan. Mau mencoba memijahkan sendiri? 

Teknik Jitu Pemijahan Ikan Graskap

Beberapa penjual bibit ikan di sejumlah kota besar seperti Kupang, Lombok, atau kota besar lainnya ada yang menyediakan bibit ikan ini. Namun, tentu tidak ada salahnya jika Anda tertarik mencoba pemijahan sendiri.

Induk ikan yang bisa memijah umumnya berumur 3-4 tahun. Di mana berat ideal yang harus dimiliki berkisar 3 kg untuk ikan betina dan 2 kg untuk ikan jantan. Pemijahan yang bagus dilakukan saat memasuki musim hujan. Berikut teknik jitunya:

  • Memelihara Induk Ikan

Induk ikan terpilih dipelihara dalam kolam yang sudah dikondisikan. Yakni kolam yang memiliki kepadatan 0,2-0,3 kg per meter persegi. Induk ikan rutin diberi pakan rumput-rumputan atau tumbuhan air lain. Sesekali bisa pula diselingi dengan pakan pelet. Pemberian pakan idealnya dua kali setiap harinya.

Ciri fisik indukan betina matang gonad yaitu geraknya lambat dan perut hingga bagian dadanya membesar. Jika bagian tersebut ditekan rasanya lembek. Bagian genitalnya berubah menjadi kemerahan dan sedikit menyembul keluar. 

Beda lagi dengan indukan jantan yang matang gonad. Ciri fisiknya relatif panjang langsing. Bagian sirip dada atas terasa kasar. Ciri yang paling jelas yaitu saat mengurut bagian perut ke arah lubang kelamin akan keluar cairan warna putih atau sperma.

  • Proses Pemijahan

Jika Anda mendapati indukan betina dan jantan sudah matang gonad, maka saatnya pemijahan. Pemijahan bisa dilakukan secara Induced breeding atau induced spawning. Apa beda keduanya?

Induced breeding dilakukan dengan menyuntik hormon perangsang berupa hormon LHRHa ataupun ovaprim. Suntikan diberikan kepada indukan betina sebanyak dua kali dengan interval 4-6 jam. Jika Anda menggunakan ovaprim, maka penyuntikan yang tepat pada kali pertama cukup 1/3 bagian dan kali kedua sisanya atau 2/3 bagian.

Untuk induk graskap jantan cukup mendapat suntikan satu kali. Bisa menggunakan kelenjar hipofisa 1 dosis cukup atau ovaprim sebanyak 0,15 ml/kg yang diberikan berbarengan dengan penyuntikan kedua untuk indukan betina.

Selesai disuntik indukan betina dan jantan bisa dimasukkan dalam wadah pemijahan yang dilengkapi hapa. Selang 6 jam sejak penyuntikan pertama, sebaiknya kesiapan ovulasi indukan betina dicek rutin tiap 1 jam sekali. Caranya bisa dengan menurut pelan atau teknik ini disebut stripping. Urut bagian perut ke arah lubang kelamin agar telurnya keluar dan bisa ditampung dalam wadah. Di waktu yang sama indukan jantan juga diurut untuk mengeluarkan spermanya lalu ditampung dalam wadah lain untuk diencerkan menggunakan NaCl 0,9%.

Sperma yang sudah diencerkan kemudian ditambahkan ke dalam wadah telur indukan betina. Masukkan secara perlahan sembari diaduk-aduk menggunakan bulu ayam. Supaya pembuahan berlangsung baik tambahkan air bersih. Penambahan air juga bertujuan untuk membersihkan darah pada telur dan kotoran yang menyertai sisa sperma. Tambahkan air bersih lalu buang airnya. Ulangi hingga bersih lalu telur bisa dipindahkan ke wadah lebih besar yang berisi air dan campur aerasi. Diamkan sampai mengembang kurang lebih 1 jam.

Adapun cara induced spawning lebih mudah. Cara awalnya sama, indukan betina dan jantan masing-masing disuntik menggunakan hormon. Setelah disuntik indukan dimasukkan dalam wadah pemijahan dan dibiarkan terjadi pemijahan alami. Selesai pemijahan indukan betina dan jantan bisa dikeluarkan. Indukan betina graskap diurut untuk mengeluarkan telur yang sudah dibuahi lalu telurnya ditampung dalam wadah berisi air dan campuran aerasi.

Tinggalkan Balasan

Order Via WhatsApp