Budidaya ikan patin cukup mudah dipelajari, termasuk bagi pemula. Bagi Anda yang berencana memulai bisnis baru ini tidak perlu ragu melangkah karena pangsa pasar jenis ikan patin cukup besar. Selain rasanya nikmat, ikan patin digemari lantaran banyaknya manfaat kesehatan yang dijanjikan seperti mencegah penyakit kardiovaskular, menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan otak, dan lainnya.
Tipe Kolam Tembok Benton
Perlu dicatat, hal pertama dan crucial yang perlu Anda perhatikan saat akan memulai budidaya ikan jenis apapun itu adalah memilih kolam tempat budidaya secara tepat. Salah satu yang patut dipertimbangkan tidak lain budidaya ikan patin di kolam beton.
Kolam tembok beton relatif tahan lama karena dibangun permanen. Mungkin benar biaya yang harus Anda siapkan di awal terbilang tinggi, tapi hal tersebut merupakan bentuk investasi jangka panjang. Untuk budidaya ikan patin sendiri ada beberapa tipe kolam tembok beton yang bisa Anda aplikasikan, diantaranya:
1. Tipe Kolam Tembok Beton Gali
Tipe kolam tembok beton yang pertama adalah tipe kolam gali atau tanam. Sebelum pondasi tembok beton dibangun, Anda harus menggali tanah terlebih dulu dengan kedalaman tertentu.
Pemilihan tipe kolam ini biasanya disesuaikan dengan sumber air yang digunakan untuk budidaya ikan patin di kolam beton. Sebagai contoh Anda menggunakan sumber air sungai yang lokasinya jauh lebih rendah dibanding permukaan tanah.
Penggalian kolam beton tipe ini biasanya dilakukan saat musim kemarau. Di mana pada waktu itu kondisi air sungai tengah surut. Hal ini disengaja agar mengetahui batas minimal air yang bisa terpenuhi saat musim kemarau tiba, sehingga Anda tidak perlu melakukan penyedotan air menggunakan pompa air.
2. Tipe Kolam Tembok Beton Permukaan
Berbeda dengan tipe kolam pertama, untuk membangun kolam tembok beton permukaan Anda tidak perlu menggali tanah. Tipe kolam tembok beton permukaan ini biasanya dipilih jika lokasi budidaya ikan patin di kolam beton berada di tahan pekarangan yang sudah dikeraskan atau di area cadas bebatuan. Pembangunan kolam di atas tanah dinilai lebih efisien dibanding harus menggali lahan.
Untuk sumber air, kolam permukaan bisa menggunakan air dari sumur galian atau sumur bor. Adapun penggunaan air PAM tidak direkomendasikan, terlebih jika berada di area perkotaan. Pasalnya air PAM perkotaan umumnya memiliki kandungan bahan kimia pembersih dalam kadar tinggi yang tidak bagus untuk budidaya ikan patin.
Kelebihan Penggunaan Kolam Tembok Beton
Baik kolam tembok beton gali maupun permukaan masing-masing memiliki kelebihan, berikut diantaranya:
- Sistem Pengairan yang Mudah Diatur
Menggunakan kolam tembok beton memberi kemudahan dalam sistem pengairan budidaya ikan patin. Anda bisa mengatur air masuk dan air keluar sesuai keperluan. Misalnya saat panen Anda bisa lebih hemat waktu dan hemat tenaga ketika harus menguras air kolam.
- Mudah Dibersihkan
Budidaya ikan patin di kolam beton memungkinkan kegiatan bersih-bersih lebih mudah. Jika ada kotoran seperti daun kering misalnya bisa langsung dibersihkan menggunakan jaring. Demikian pula jika memang terdapat endapan lumpur akan lebih mudah dideteksi dan mudah dibuang.
- Meminimalisir Kegagalan Panen
Kolam tembok beton cukup kuat dalam hal konstruksi. Hal ini membantu meminimalisir risiko gagal panen lantaran kolam jebol.
Agar bisa digunakan sebagaimana mestinya, kolam tembok beton membutuhkan perhitungan mantap saat akan dibangun. Untuk luas kolam bisa disesuaikan dengan banyak ikan yang dibudidayakan. Luas yang pas untuk budidaya ikan patin di kolam beton dan mendukung pertumbuhan ikan patin optimal adalah 1 meter kubik untuk 25 ekor.
Selain itu, kolam beton yang ideal untuk budidaya ikan patin hingga masa panen 5 bulan harusnya memiliki kedalaman 1 hingga 1,5 meter. Jika kolam kurang dalam berisiko membuat ikan patin mudah stress.