3 Tantangan Ternak Lele Di Kota Lombok

Banyak orang mengatakan bahwa ternak lele itu mudah. Tapi Anda tidak boleh meremehkan tantangan ternak lele. Orang yang lengah, akan lebih mudah terjerumus pada jurang kegagalan. Berbicara soal tantangan, Anda yang ternak lele di Lombok bisa hadapi halangan berbeda dari tempat lainnya.

Tantangan Ternak Lele Di Kota Lombok

Untuk Anda yang ada di Lombok dan tertarik buka usaha ternak lele, ada baiknya belajar dulu seputar tantangan beternak ikan lele di kota ini. Berikut adalah bahasannya:

1. Akses Makanan yang Berkualitas

Keuntungan ternak lele tentu saja ada banyak, tapi untuk ternak di Lombok, Anda harus siap hadapi tantangan soal akses makanan. Untuk membuat lele berkembang sehat dan berkualitas dagingnya, lele tidak bisa diberi makanan bisa.

Banyak orang mengatakan sisa kotoran manusia dan serangga adalah makanan terbaik lele. Tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Makanan lele yang bagus adalah makanan bentuk pabrikan yang dirancang khusus untuk kesehatan si lele. Tapi saat Anda ingin beli makanan olahan lele ini, tidak banyak yang sediakan di Lombok. 

Solusi tantangan ini adalah pesan secara online. Jadi walaupun tantangan ternak lele tampak berat dilakukan di Lombok, untungnya belanja di online sudah selesaikan masalah ternak.

2. Potensi Kuliner yang Kurang Dikembangkan

Kelebihan ternak lele adalah kemudahan proses perawatan dan akses pasarnya. Masyarakat sangat suka lele karena harganya yang murah dan mudah dimasak. Anda sebagai peternak juga lebih mudah merawat lele karena tidak perlu kondisi air atau paka khusus.

Walaupun begitu, potensi lele kurang dikembangkan. Hal ini menyebabkan jumlah konsumsi dan harga lele sendiri tetap standard. Orang yang menjual lele berkualitas tidak bisa jual mahal karena ada standard rata – rata pasar.

Tantangan perkembangan konsumsi dan harga yang rigid sebenarnya memiliki akar yaitu potensi kuliner lele yang kurang dikembangkan. Di era menjamurnya bisnis pecel lele, harga jual ikan ini cukup tinggi. Banyak industri bisnis pecel lele bahkan berkembang jadi kreatif dan hasilkan boom.

Jika dibandingkan, era 2010-2016 adalah masa – masa pecel lele sangat populer. Hal ini bisa dibandingkan dengan menjamurnya ayam geprek di tahun 2018 ke atas. Jika potensi kuliner lele dikembangkan lagi seperti ayam geprek, tentu saja interest konsumsi dan juga harganya bisa lebih baik dibandingkan sekarang.

3. Akses Bibit yang Kurang Baik

Mencari bibit lele di Lombok tidak akan mudah. Memang banyak pihak menyediakannya, tapi kualitasnya biasanya kurang baik. Banyak orang akhirnya harus beli dari tempat jauh untuk dapatkan bibit lele yang bagus.

Salah satu tempat yang bagus ini adalah Jawa Timur. Perikanan di Jawa Timur sangat maju dan kualitas pembibitan di sini sangat tinggi. Anda dengan mudah kontak penjual bibit di Jawa Timur menggunakan internet. Soal pembelian, Anda juga tidak perlu bingung karena banyak penyedia bibit yang bersedia layani kiriman modal ekspedisi. Jadi pastikan saat beli bibit di penjual asal Jawa Timur saja atau bisa langsung menghubungi penjual Alfa Farm yang menjual bibit ikan berkualitas dan melayani pengiriman ke Jawa Timur.

Pastikan Lebih Siap Sebelum Coba Ternak Lele di Lombok

Walaupun punya banyak tantangan, ternak lele di Lombok tetap menguntungkan. Memang perkembangan uangnya tidak akan terlalu besar, tapi tetap menarik. Lele adalah ikan yang mudah di ternak dan tidak perlu banyak persiapan khusus.

Untuk bisa lebih untung, Anda tidak bisa sekedar jual lele biasa. Anda harus bisa membuat perbedaan dari segi kualitas dari daging lele. Sebagai solusi, Anda bisa tingkatkan nilai jual lele menjadi olahan. Contoh saja jual fillet lele beku ataupun olahan abon lele. Menjual produk seperti ini akan menaikan nilai jual dan keuntungan yang di dapat.

Semoga bahasan dari artikel ini bisa menjadi inspirasi tersendiri bagi Anda sekalian. Terima kasih sudah membaca bahasan tantangan ternak lele di Lombok ini!

Tinggalkan Balasan

Order Via WhatsApp