Ikan Air Tawar di Gunung kidul Yogyakarta – Jenis ikan ternak mempunyai nilai ekonomi yang sangat besar untuk masyarakat terutama untuk beberapa wilayah di daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Baik itu jenis ikan laut maupun air tawar merupakan sumber protein dan juga mineral yang paling dibutuhkan oleh tubuh dan sangat penting untuk kesehatan. Salah satu jenis ikan ternak yang sering untuk dibudidayakan saat ini adalah ikan air tawar.
Jenis Ikan Air Tawar Di Gunungkidul Yogyakarta
Jenis untuk ikan air tawar ini mempunyai rasa yang tidak kalah nikmat dengan ikan air laut, selain itu ikan air tawar juga sangat mudah untuk dibudidayakan. Ikan air tawar biasanya akan dibudidayakan di suatu tempat kemudian dijual sebagai produk konsumsi, biasanya mereka akan dibudidayakan di kolam, tambak atau keramba. Berikut ini adalah ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Gunungkidul.
1. Ikan Nila
Jenis nila ini termasuk jenis ikan air tawar yang paling sering dikonsumsi dan dibudidayakan di daerah Gunungkidul. Ikan nila memang menjadi peliharaan yang paling populer di Indonesia, ikan tersebut banyak ditemukan di sungai maupun danau. Bukan hanya akan dijual dalam keadaan yang masih segar tetapi dagingnya juga sering dijadikan ikan fillet, tetapi lebih umumnya disajikan sebagai ikan goreng atau bakar.
2. Ikan Mas
Ikan karper atau lebih dikenal dengan ikan mas merupakan satu dari sekian banyak jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis sehingga paling banyak dibudidayakan di Gunungkidul. Jenis ikan budidaya ini memang paling populer sebagai ikan peliharaan dan ikan konsumsi sehari – hari. Di kalangan masyarakat sekarang ini sudah banyak jenis ikan mas, baik dari kualitas sedang sampai yang paling unggul.
3. Ikan Mujair
Mujair ini menjadi jenis ikan budidaya yang hidup di air tawar atau air payau, sebenarnya ikan yang satu ini berasal dari wilayah tenggara Afrika, Zambia, Mozambik dan juga sungai Bushman. Ikan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1939 di muara Sungai Serang pantai Selatan daerah Blitar oleh seorang lelaki bernama Mujair. Ikan ini memiliki sifat yang invasif dan populasinya dapat meningkat pesat hanya dalam beberapa bulan. Itulah yang menyebabkan Mujair paling banyak dibudidayakan.
4. Ikan Lele
Di daerah Gunungkidul banyak sekali warga yang membudidayakan ikan lele baik itu dengan menggunakan terpal maupun kolam karena memang ikan lele bisa diternakkan hanya dengan skala rumahan. Lele juga sangat mudah untuk dikenali karena mempunyai tubuh yang sangat licin, agak terlihat pipih dan memanjang beserta mempunyai kumis yang panjang mencuat dari sekitaran mulutnya. Selain itu, ikan lele juga paling dikenal mempunyai sumbernya protein yang sangat tinggi.
5. Ikan Patin
Ikan patin ini merupakan sekelompok ikan berkumis yang termasuk dalam golongan genus Pangasius. Versi dari ikan fillet dari patin ini memang paling sering disalah artikan sebagai ikan dori. Ikan patin sering dianggap sebagai pilihan terbaik pengganti ikan dori yang mempunyai harga yang lebih ekonomis dan mudah untuk dijangkau. Jenis ikan patin juga sangat mudah didapatkan hanya dengan harga puluhan ribu saja per kilonya.
Jika Anda mencari bibit ikan air tawar yang berkualitas terbaik dan memiliki harga terjangkau untuk digunakan sebagai bibit maka dapat membelinya di Alfa Farm, berbagai macam ikan tawar seperti bawal, gabus, belut, lele, nila dengan segala jenis dapat ditemukan di Alfafarm. Selain itu mereka juga dapat melakukan pengiriman ke seluruh wilayah di Indonesia seperti Ambon, Denpasar, Flores, Ketapang, Lombok, dll dengan aman.