Udang galah merupakan salah satu komoditi yang memiliki peluang bagus untuk dikembangkan dalam budidaya air tawar. Budidaya udang galah untuk tujuan konsumsi terbilang mudah dilakukan dengan persiapan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang tepat. Anda yang tertarik untuk melakukan budidaya jenis udang unggul ini bisa melakukan persiapan kolam dengan peralatannya.
Kolam Udang Galah
Udang galah bisa dibesarkan dengan memakai tambak, kolam tanah, kolam terpal ataupun kolam beton. Semakin besar ukuran kolam maka akan semakin ideal bagi pembesaran udang ini. Salah satu syarat hidup udang galah dalam kolam adalah kandungan oksigen terlarut yang tinggi. Karena alasan tersebut kolam pembesaran udang galah membutuhkan kincir atau sistem aerasi. Penggantian air bisa dilakukan setiap pekan dengan membuang air sebanyak 30% sebelum diisi air baru.
Isi kolam dengan kompos atau pupuk kandang sebagai sumber makanan plankton yang akan menjadi pakan alami bibit udang galah ketika dimasukkan ke dalam kolam. Isi air dengan kedalaman antara 50 hingga 70 cm sebagai persiapan memasukkan bibit. Biarkan air mengendap selama 4 hingga 7 hari agar plankton hidup dan berkembang.
Persiapan Bibit Udang Galah
Bibit udang galah berkualitas bisa diperoleh melalui supplier bibit yang terpercaya. Bibit udang Galah bisa membeli di Alfa Farm dijamin bibitnya sehat dan bisa dikirim kemana saja. Hal ini untuk menghindari memperoleh bibit dengan kualitas kurang baik yang justru kurang menguntungkan ketika dibesarkan karena memiliki kecepatan tumbuh yang lambat atau sering terkena penyakit.
Bibit yang baik memiliki ukuran yang seragam dengan umur yang sama. Bibit udang galah yang sehat akan terlihat memiliki kulit mengkilat kecoklatan semi transparan dan memiliki dua capit yang utuh. Capit udang yang hilang sebenarnya akan tumbuh kembali ketika berganti kulit, namun sebelum tumbuh kembali udang dengan satu capit akan kalah bersaing dalam perebutan makanan.
Menebar Benih Udang Galah
Sebelum benih udang galah ditebar maka kincir atau sistem aerasi sudah harus dinyalakan untuk memastikan oksigen terlarut dalam air cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup udang. Lakukan aklimatisasi pada bibit udang dengan cara merendam plastik kemasan bibit ke dalam air kolam.
Buka dan campur air dalam plastik dengan air kolam dan biarkan selama beberapa saat agar udang mengenal kondisi air kolam. Buka plastik dan biarkan udang berenang keluar plastik untuk memasuki kolam. Udang yang baru ditebar tidak perlu langsung diberi makan karena sudah ada plankton yang hidup di dalam kolam. Proses ini sangat penting bagi keberhasilan budidaya udang galah karena kesuksesan tebar benih akan mempengaruhi daya hidup bibit yang ditebar.
Pemberian Pakan
Bibit udang yang sudah ditebar ke dalam kolam bisa mulai diberi makan setelah 1 hari untuk memastikan udang beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi air kolam. Pelet pakan udang galah yang baik memiliki kandungan protein antara 30% hingga 50% dan dilengkapi dengan kandungan lipid yang membantu penyerapan kalsium yang dibutuhkan untuk membentuk cangkang udang.
Pemberian pakan buatan bisa dilakukan 2 hingga 3 kali sehari. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan dengan jadwal atau waktu yang tetap. Sedangkan sumber pakan alami bisa dibantu dengan pemakaian probiotik pada air kolam untuk membantu pertumbuhan fitoplankton.
Pakan tambahan juga bisa diberikan sebagai variasi. Pakan tambahan ini berupa kelapa, singkong, daging bekicot, keong atau ikan. Cincang bahan pakan tersebut hingga cukup halus atau disesuaikan dengan ukuran udang.
Panen Udang Galah
Bagian akhir dari praktek budidaya udang galah adalah melakukan panen. Panen bisa dilakukan setelah udang berukur 3 hingga 4 bulan sejak tebar benih. Pada usia tersebut udang galah biasanya sudah tumbuh hingga memiliki ukuran konsumsi dengan jumlah 20 – 25 ekor per kilogram. Lakukan panen pada malam atau dini hari agar udang tidak terkena sinar matahari langsung sehingga lebih terjaga kesegarannya.